saranginews.com, Jakarta – Andy Novi, Chief Compliance Officer (CCO) Upbit Indonesia, mengatakan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, risiko dan kepatuhan (GRC) membawa banyak manfaat penting.
Menurutnya, dengan mengedepankan standar tata kelola perusahaan yang tinggi, perusahaan dapat mengamankan landasan operasionalnya, mengurangi risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Baca Juga : Vexanium Mendukung Implementasi Blockchain di IKN
“GRC memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan ekosistem blockchain di Indonesia,” kata Andy Novy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/2).
GRC adalah model koordinasi yang membantu perusahaan menerapkan prinsip kerja seperti meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko dan pemborosan di seluruh perusahaan.
Baca Juga: Kolaborasi Bittime dan Bali Blockchain Center untuk Transformasi Finansial dan Teknologi
Dengan menerapkan kerangka GRC yang kuat, dunia usaha dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan, mengurangi potensi risiko, dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Penerapan tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan (GRC) juga sangat berguna dalam industri blockchain.
“Di Upbit kami berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan yang baik seperti menerapkan proses anti pencucian uang yang ketat dan melakukan penyaringan latar belakang untuk setiap pengguna yang terverifikasi, seperti pelatihan anti pencucian uang dan pendanaan teroris,” jelas Andi Novi.
Menurut dia, dengan menerapkan prinsip tata kelola kelembagaan.
“Upbit percaya bahwa kami dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan, membangun kepercayaan pemangku kepentingan, memaksimalkan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan yang berlaku pada khususnya, dan berkontribusi terhadap perkembangan positif dalam industri blockchain secara keseluruhan,” kata Andy Novy.
Manfaat penerapan tata kelola, risiko, dan kepatuhan bagi perusahaan yang beroperasi di industri blockchain meliputi:
1. Manajemen Risiko Keamanan
Mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan aset digital untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan serangan dunia maya dan keamanan blockchain.
2. Meningkatkan transparansi dan kepercayaan
Pemenuhan standar tata kelola yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap suatu perusahaan, seperti penyediaan laporan keuangan yang transparan dan dapat diverifikasi.
3. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Membantu perusahaan mematuhi peraturan dan undang-undang terkait aset digital, khususnya peraturan anti pencucian uang (AML) dan kebijakan KYC (Know Your Customer).
4. Manajemen risiko keamanan
Mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan aset digital untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait serangan dunia maya dan keamanan blockchain.
5. Meningkatkan transparansi dan kepercayaan
Memenuhi standar tata kelola yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap suatu perusahaan, seperti laporan keuangan yang transparan dan dapat diverifikasi (mcr10/jpnn).